Digital Marketing dan Inbound Marketing, Beda atau Sama? - Kita mungkin sudah sering mendengar istilah digital marketing dan inbound marketing, tetapi tak sedikit juga di antara kita yang masih bingung apakah keduanya beda atau sebenarnya sama saja. Ya, jawabannya adalah: keduanya berbeda. Lalu berbeda bagaimana lebih tepatnya?

Pada artikel sebelumnya, pernah dijelaskan bahwa digital marketing adalah sistem pemasaran dengan menggunakan media digital, baik online maupun offline. Sebut saja contohnya adalah search engine optimization (SEO), content marketing, email marketing, dan billboard elektronik. Akan tetapi, istilah digital marketing sendiri saat ini oleh banyak orang lebih cenderung diartikan sebagai sistem pemasaran yang menggunakan media digital berbasis online. Dengan menggunakan pengertian yang kedua tadi, mari kita bahas bersama apa itu digital marketing dan inbound marketing?

Secara sekilas, digital marketing dan inbound marketing tampak sama karena sama-sama berfokus pada pembuatan konten pemasaran digital secara online. Nah, sebenarnya inbound marketing adalah bagian dari digital marketing karena inbound marketing merupakan teknik untuk menarik konsumen melalui content marketing. Secara ringkas, inbound marketing adalah teknik pemasaran yang berupaya agar konsumenlah yang tertarik mencari kita, bukan kita yang terus “memepet” mereka. Dengan kata lain, kita memancing agar calon konsumen sendirilah yang “masuk” ke kita.

Caranya mudah saja, yaitu dengan membuat konten berkualitas yang bermanfaat bagi calon konsumen kita di luar sana tanpa ada kesan mengganggu mereka. Contoh konkretnya adalah blog. Jika selama ini Anda menganggap artikel-artikel blog di situs-situs web bisnis itu pemanis saja, Anda salah besar. Justru artikel-artikel blog itulah yang sering dapat memancing orang untuk mengunjungi website Anda dan bukan tidak mungkin mereka adalah konsumen Anda di hari esok. Ya, apa pun itu tidak harus terjadi hari ini kan? Bisa saja saja esok, keesokannya, atau suatu hari nanti ketika takdir terjadi.

Untuk mengubah calon konsumen potensial menjadi konsumen Anda sungguhan, Anda otomatis perlu membuat konten marketing yang bermanfaat dan menunjukkan bahwa brand Anda mampu menyajikan informasi yang terpercaya. Jika bisa seperti itu, Anda tidak hanya memperkuat brand Anda, tetapi sekaligus dapat terus menjaring calon konsumen baru. Tanpa harus banyak “bicara” kepada mereka, dengan sendirinya mereka yang akan tertarik untuk untuk mencari kita.

Ada inbound marketing, pasti juga ada outbound marketing. Kalau inbound marketing adalah menarik konsumen untuk “masuk” ke kita, outbound marketing sudah tentu sebaliknya. Contoh otbound marketing adalah banner iklan di bagian atas website yang secara jelas mempromosikan produk kepada setiap pengunjung yang datang, bahkan yang tidak atau belum membutuhkannya sekalipun. Iklan di televisi dan media cetak adalah contoh outbound marketing lainnya. Meskipun outbound marketing sekarang ini sudah tidak segencar dulu sebelum teknologi internet berkembang pesat, outbound marketing bukan berarti sama sekali tidak efektif lagi. Untuk target pasar dan situasi tertentu, outbound marketing tetap masih menjadi andalan. Balik lagi bahwa konteks menang banyak.

Baik inbound marketing maupun outbound marketing, keduanya masuk dalam bagian digital marketing. Jadi dalam digital marketing, aktivitas pemasaran dapat dilakukan dengan dua teknik, yaitu secara inbound atau outbound. Nah, di era teknologi informasi sekarang ini, memang teknik inbound marketing-lah yang semakin diprioritaskan oleh banyak perusahaan karena lebih efektif, terukur, hemat biaya, dan tidak mengganggu kenyamanan penerima pesan marketing. Jika Anda bisa menerapkan teknik inbound marketing ini dengan maksimal melalui content marketing yang Anda buat, jangan kaget jika website bisnis Anda berubah menjadi mesin pemasaran yang luar biasa.